
Sejak pagi hari saat matahari baru terbit, ribuan warga sudah berbondong-bondong ke GOR Pakansari, Cibinong, Kabuapten Bogor. Mereka sudah antre menukarkan kupon mie seharga Rp 5000 per porsi di acara Festival Mie Bogasari 2019 yang berlangsung, Minggu (21/4/2019).
Begitu penukaran kupon dibuka jam 7 pagi, warga langsung menyerbu stan penukaran kupon. Beruntung panitia yang terdiri dari Paguyuban Mie Bogor dan Depok serta Bogasari dengan sigap mampu melayani. Hanya dalam waktu 1 jam, 3000 kupon yang disiapkan langsung terjual habis.
“Antusiasme pengunjung warga Cibinong dan sekitarnya sangat tinggi terhadap acara seperti ini. Ini sungguh di luar ekspektasi kami. Kami bersyukur acara ini dapat disambut baik masyarakat,” ucap Wahyu Indra, Ketua Pelaksana Festival Mie Paguyuban Bogor dan Depok.
Wajar memang, karena sebelum pukul 10 pagi, 3000 porsi mie dengan harga spesial sudah habis terjual. Akhirnya panitia meminta para penjaja membuka penjualan dengan harga normal karena arus pengunjung terus datang ke lokasi acara.
“Setiap penjaja diperbolehkan menjual mie dengan harga Rp 10 ribu-Rp 15 ribu saja. Jika ada penjaja mie yang menjual di atas harga tersebut maka akan ada pengurangan nilai pada saat perlombaan,” ucap Wahyu seraya mengatakan dalam festival ini digelar lomba antar penjaja.
Festival ini diikuti 30 penjaja dari 23 UKM mie yang cukup dikenal di Bogor dan Depok sekitarnya. Antara lain Mie Karang Anyar, Mie Gajah Mungkur, Mie Sragen, Mie 83, Mie 09, Mie Grobakan, Mie Menteng, Mie GM, Mie Bintang Mas, Mie Latansa dan masih banyak lagi.
Di antara 30 penjaja, ada beberapa penjaja yang baru pertama kali mengikuti acara sebesar ini. “Saya begitu bersemangat mengikuti acara ini, apalagi melihat antusiasme masyarakat yang luar biasa. Acaranya sangat luar biasa. Panitia hanya menyediakan 3000 kupon, padahal kalau disediakan 10.000 kupon pun sepertinya akan habis,” ujar Indra, penjaja Mie Ayam Karanganyar, Sawangan.
“Harga spesial ini merupakan apresiasi dan sekaligus sosialisasi kepada masyarakat bahwa mie ayam adalah makanan yang disukai banyak orang, enak dimakan kapan saja dan kaya dengan nutrisi,” ucap Beatrix Soedibyo, Manager SME & BBC Bogasari.
Pengunjung sungguh terhibur dan senang dengan festival ini. Ananda sengaja datang dari rumah dengan kondisi belum makan agar bisa puas menyantap mie di acara ini. “Saya baru pertama kali datang ke acara festival mie seperti ini. Mienya enak dan beragam, tapi kurang banyak stok yang djualnya. Menurut saya datang ke acara ini dan membeli mie ayam dengan harga Rp 5 ribu sangat menyenangkan,” ucap Ananda (20).
Pada acara festival ini juga digelar bincang-bincang inspiratif bersama 5 pengrajin anggota Paguyuban, yaitu Sugi dari Mie Ayam Sugi, Sutarso dari Mie Ayam 88, Wardoyo dari Mie Ayam Wardoyo, Ari dari Mie Ayam Mas Ari, dan Nasikin dari Mie Ayam Nasikin. Mereka berbagi cerita tentang sejarah singkat dan perkembangan usahanya. Selain acara bincang-bincang, juga ada pembagian doorprize dan perlombaan bagi penjaja dan pengrajin.
Festival mie di Bogor ini merupakan komitmen Bogasari dengan mitra UKM binaan yang tergabung dalam berbagai paguyuban. Bogor merupakan kota ke-3 dari 15 kota yang direncanakan untuk festival mie. Rencana lokasi selanjutnya adalah Sukabumi, Jakarta, Cirebon, Palembang, Jambi, Malang, dan kota-kota lainnya. Sampai jumpa di acara festival mie kota selanjutnya! (EGI)
Leave a comment