




Foto kegiatan penanaman pohon yang dilakukan oleh PT Tirta Sukses Perkasa – Pasuruan
Wacana mitigasi bencana merupakan hal yang erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Mitigasi bencana merupakan upaya menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup dengan mencegah dan mengatasi bencana. Berbagai pihak perlu dirangkul di dalam mitigasi bencana, mulai dari masyarakat, pemerintah, lembaga nirlaba, perusahaan, hingga pemangku kepentingan lainnya. Program mitigasi bencana disesuaikan dengan permasalahan yang perlu diselesaikan di masing-masing daerah sasaran program. Mitigasi bencana dapat berupa kegiatan pengenalan risiko bencana, perencanaan penanggulangan dan pemantauan bencana, pengawasan tata ruang, dan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) di sebuah wilayah.
Penanaman pohon merupakan salah satu bentuk kegiatan mitigasi bencana yang dapat dilakukan untuk mencegah bencana banjir dan tanah longsor. Fungsi utama pohon adalah menjadi pabrik oksigen dan penyedia sumber makanan bagi makhluk hidup. Pohon juga dapat menghambat terjadinya bencana tanah longsor dengan mengikat tanah serta mengurangi polusi udara. Hal tersebut didukung oleh keunggulan pohon yang dapat memperbaiki kekuatan dan kesuburan tanah serta menjaga ekosistem sehingga Daerah Resapan Air (DRA) dan Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat berfungsi dengan baik dan mengurangi peristiwa bencana banjir dan longsor (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2016).
Banjir merupakan bencana alam yang acap kali terjadi di Kabupaten Pasuruan, khususnya di Kecamatan Beji, Bangil, Kraton, Gondangwetan, Grati, Nguling, Pandanaan, Pohjentrek, Purwosari, Rejoso, Rembang, dan Winongan (Armanto, 2017). Tanah longsor menyusul banjir sebagai bencana alam yang sering terjadi selama beberapa tahun terakhir di Kabupaten Pasuruan (Anas, 2017). Minimnya DRA yang berfungsi dengan optimal akibat pembangunan kawasan industry dan pemukiman menjadi salah satu penyebab utama di balik terjadinya banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pasuruan (Lintartika, 2017). PT Tirta Sukses Perkasa menunjukkan kepeduliannya terhadap konservasi DRA di Kabupaten Pasuruan melalui salah satu wujud program mitigasi bencana, yaitu penanaman pohon.
Kegiatan penanaman pohon PT Tirta Sukses Perkasa merupakan kegiatan kolaborasi perusahaan dengan Forum Koordinasi Daerah Aliran Sungai (Fordas) Kabupaten Pasuruan yang terdiri dari dua jenis kegiatan yaitu Kegiatan Penanaman Pohon dan Ceremony. 400 bibit pohon ditanam oleh PT Tirta Sukses Perkasa di TPA Bujeng, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur sebagai bentuk partisipasi perusahaan di dalam konservasi lingkungan. Kegiatan penanaman pohon dilakukan oleh Tim Fordas bersama dengan kelompok masyarakat sekitar Kecamatan Beji pada Minggu ke-3 Februari 2018. Kegiatan penanaman pohon dilaksanakan dengan memanfaatkan tiga jenis lahan, yaitu Lahan Kawasan (Hutan Perhutani, BKSDA, Tahura, dan TNBTS), Lahan Luar Kawasan Milik Pemerintah (Pengairan dan Desa) dan Lahan Hak Milik (Lahan Milik Masyarakat). Jenis-jenis bibit tanaman yang dipilih untuk dikembangkan sebagai pendukung DRA merupakan tanaman yang direkomendasikan oleh akademisi, masyarakat dan pemerintah di Kabupaten Pasuruan.
Ceremony Penanaman Pohon merupakan peresmian kegiatan penanaman pohon yang telah dilakukan secara simbolis dan digelar pada 15 Maret 2018 di Lapangan Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Agus Sutiadji, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasuruan, Perwakilan Fordas Kabupaten Pasuruan, Perwakilan PT Tirta Sukses Perkasa Pasuruan dan masyarakat sekitar menghadiri ceremony tersebut. Program penanaman pohon yang dilakukan oleh PT Tirta Sukses Perkasa di Pasuruan merupakan salah satu dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan dengan slogan ‘Save Water, Save Tree, Save Earth’. Semoga DRA di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan dapat menjadi semakin bermanfaat untuk masyarakat sekitar. (TMI)
Leave a comment