Food Insight 2018 kembali dilaksanakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan karyawan Grup Indofood. Di edisi paruh kedua tahun 2018, Food Insight mengangkat topik Keamanan dan Mutu Pangan di Era Industri 4.0 serta Kajian Risiko dan Strategi Pengendalian Alergen Pangan yang disampaikan oleh Prof Purwiyatno Haryadi dan Prof Betty Sri Laksmi Jenie yang keduanya merupakan Guru Besar Institut Pertanian Bogor. Acara ini diadakan pada Rabu, 6 Juni 2018 di Sudirman Plaza Indofood Tower lantai 39.

Topik Food Insight kali ini menjadi penting karena industri pangan wajib memerhatikan nilai pangan yang terkandung dalam setiap produknya. Nilai pangan ini terdiri dari faktor keamanan dan faktor mutu.

Prof Purwiyatno menyampaikan bahwa setiap makanan yang dikonsumsi manusia harus aman secara rohani dan jasmani. Aman rohani berkaitan dengan agama, keyakinan dan budaya konsumen, misalnya, makanan harus memenuhi standar halal sebagai standar keamanan makanan seorang muslim. Tak hanya agama, seseorang yang memiliki gaya hidup dan keyakinan tersendiri juga memiliki standar keamanan makanan masing-masing. Bagi konsumen yang memiliki gaya hidup vegetarian misalnya, keyakinan bahwa makanan aman adalah hanya yang berbahan dasar nabati. Konsumen yang memiliki gaya hidup organik juga sadar bahwa makanan yang aman dan bisa dikonsumsi adalah makanan berbahan dasar organik. Sedangkan aman secara jasmani berarti makanan harus terhindar dari bahan kimia yang membahayakan, bahan asing seperti kerikil, tulang, dan rambut, serta aman dari bakteri dan virus.

“Faktor lain yang menentukan adalah faktor mutu, antara lain cita rasa, tekstur, gizi, harga, waktu persiapan dan kompleksitas”, menurut Prof Purwiyatno.

Perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup manusia membuat faktor keamanan di bidang industri pangan juga mengalami pergeseran. Saat ini, tren industri di dunia sudah memasuki tahap 4.0. Tahapan ini dicirikan dengan penggunaan aplikasi cyber-physic. Penggunaan gadget yang makin marak serta pola belanja masyarakat yang bergeser ke ranah online membuat penggunaan cyber physic perlu digunakan. Tak hanya itu, penggunaan robot yang memiliki sensor otomatis tanpa dikendalikan manusia serta produksi makanan menggunakan 3D print food juga sedang dikembangkan.

Perubahan paling terlihat terjadi pada pemberian informasi nilai pangan pada produk makanan dengan teknologi terbarukan. Pengaplikasian cyber physic misalnya penggunaan barcode untuk memuat informasi nilai pangan pada kemasan makanan. Hal ini digunakan berdasarkan pola perilaku konsumen yang semakin peduli tentang nilai pangan yang akan dikonsumsi serta penggunaan gadget sebagai barcode reader yang memudahkan menampilkan informasi yang komperhensif. Penggunaan produk pintar akan memberikan kepuasan serta pengalaman berbasis hubungan unik antara produk dan konsumen.

 

 

Risiko dan Pengendalian Alergen Makanan

Berkaitan dengan faktor keamanan makanan, yaitu aman jasmani dari bahaya bahan kimia, salah satu yang paling berisiko adalah bahaya alergen. Prof Betty Sri Laksmi Jenie menyampaikan bahwa pengolahan modern pada makanan dapat mempertegas peluang alergenitas. Bahan makanan yang sebelumnya mengandung alergen atau zat-zat yang dapat menyebabkan alergi dapat berubah sifatnya menjadi non-alergen, mengurangi, atau meningkatkan kadar alergenitas saat proses pengolahan yang bersentuhan dengan alat, proses atau bahan lainnya yang dicampurkan.

Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pengendalian alergen pangan, salah satunya pada proses pelabelan dan pengemasan produk makanan. Pemberian informasi dan label yang salah pada produk makanan dapat menyebabkan konsumen tidak sadar akan bahan alergen yang seharusnya dihindari. Penggunaan sistem vision atau barcode readers yang dijelaskan sebelumnya dinilai efektif digunakan untuk verifikasi formulasi dan pelabelan yang akurat.

 

Acara Food Insight kedua di tahun 2018 ini diakhiri dengan pemberian cinderamata oleh Nurulita Novi Arlaida selaku Head of Corporate Public Relations Department, Corporate Communications Division kepada kedua narasumber dan buka puasa bersama seluruh peserta. (TMI)

Leave a comment

window.dataLayer = window.dataLayer || []; function gtag(){dataLayer.push(arguments);} gtag('js', new Date()); gtag('config', 'G-QDZP4FP41N');